Hallo kembali lagi sama saya Dani Nur Adheanto dari kelas 2IA07 kali ini kita akan membahas tentang perfilman langsung saja kita menuju materi.
Pembuatan film (dalam konteks akademis sering disebut produksi film) adalah proses pembuatan suatu film mulai dari
cerita, ide atau komisi awal, melalui penulisan naskah, perekaman,
penyuntingan, pengarahan dan pemutaran produk akhir di hadapan penonton yang
akan menghasilkan sebuah program televisi Pembuatan film terjadi di seluruh
dunia dalam berbagai konteks ekonomi, sosial, dan politik , dan menggunakan
berbagai teknologi dan teknik sinema.
Berikut ini adalah tahapan
produksi film yaitu:
1. 1. Development
Adapun yang pertama kita lakukan yakni Development, dalam tahap ini yang
dilakukan adalah pengembangan ide, menentukan jenis cerita, genre dan format,
penulisan skenario. Sebuah gagasan atau ide bisa datang darimana saja misalnya;
dari novel, kisah nyata, dan lain-lain. Dalam pembuatan film ada istilah triangle
system yaitu produser, sutradara dan penulis naskah. Ketika sedang
berada tahap ini biasanya mudah untuk mendapatkan ide, dan mereka akan
bekerjasama untuk membuat premis, sinopsis, treatment kemudian
skenario. Berikutnya produser dan sutradara menyiapkan treatment untuk
menyampaikannya kepada investor. Jika berhasil, film ini akan menerima dana
untuk proses produksi.
2. Pra Produksi
Selanjutnya pada tahap produksi film ini, setiap langkah yang diambil harus
berhati-hati dalam merancang dan merecanakannya. Dikarenakan pada tahap ini
akan menentukan tahap berikutnya. Sebagian orang mempunyai pendapat bahwa pada
tahap ini semua konsep yang perlu diperdebatkan silahkan diperdebatkan daripada
sudah sampai ketahap produksi baru berdebat dan itu sangat memakan waktu,
tenaga dan pikiran. Ketika masuk pada tahap ini hal yang harus dipersiapkan
yakni; perencanaan biaya, penjadwalan, analisis naskah lalu ada pembagian tugas
lagi menjadi (analisis karakter, analisis wardrobe, analisis setting dan property),
dan ada istilah master breakdown, terus ada hunting yang
kemudian dibagi menjadi (hunting lokasi dan penetapan lokasi, hunting properti
dan wardrobe, casting, perekrutan kru dan penyewaan
peralatan), dan yang paling terakhir adalah desain produksi.
3. Produksi
Kemudian dalam tahap ini yakni semua materi yang sudah direncanakan pada dua tahap sebelumnya yang masih mentah untuk direkam baik gambar maupun suara. Ketika semua perencanaan sudah matang nantinya akan lebih memudahkan dalam menghasilkan produksi yang bagus. Akan tetapi, sering terjadi dalam setiap pembuatan film apa yang direncanakan dan di lapangan ada perubahan. Ketika kondisi seperti ini dibutuhkan kemampuan untuk mengambil keputusan yang baik dan tidak mudah panik jika terjadi suatu perubahan-perubahan yang mendadak.
4. Pasca Produksi
Setelah kegiatan produksi, kemudian pada tahap Pasca Produksi hasil rekaman
akan dilakukan editing, penataan suara, penambahan efek, scoring
music, dan colour grading. Dalam tahap ini, bukan hanya seorang
editor saja yang mempunyai tugas atau peran untuk menentukan potongan-potongan
gambar. Tetapi, pengawasan dari seorang sutradara dan produser juga diperlukan
pada tahap editing agar menjaga keutuhan cerita.
5. Distribusi
Berikutnya tahap produksi film yang paling akhir, yakni film yang sudah
selesai akan disalurkan untuk penonton. Pada tahap ini ada beberapa unsur untuk
menyaluran film antara lain: bioskop, pemutaran alternatif, festival dan media
seperti DVD. Dalam memilih distribusi ini perlu adanya pertimbangan yang baik,
kalau perlu sebelum filmnya sudah diproduksi. Agar nantinya target penonton
untuk film yang sudah kita produksi ini bisa tepat sasaran.
Pekembanagan film dari masa ke masa
Perkembangan film sangat
pesat dari teknologi kamera yang di gunakan maupun teknik editingnya sangat
bagus. Di jaman sekarang alat canggih yang sudah menadai untuk membuat sebuah
film, Untuk kamera sudah banyak pilihan untuk di gunakan membuat mengambil gambar.
Terlepas kamera masih banyak alat pendukung lainnya seperti lighting cahaya dan
juga software editing yang juga samakin canggih dan memiliki banyak sekali menu
menu yang di gunakan untuk mengedit sebuah video maupun gambar.
Perkembangan film dimulai
ketika digunakannya alat kinetoskop temuan Thomas Alfa Edison yang pada masa
itu digunakan oleh penonton individual. Film awal masih bisu dan tidak
berwarna. Pemutaran film di bioskop untuk pertama kalinya dilakukan pada awal
abad 20, hingga industri film Hollywood yang pertama kali, bahkan hingga saat
ini merajai industri perfilman populer secara global. Pada tahun 1927 teknologi
sudah cukup mumpuni untuk memproduksi film bicara yang dialognya dapat didengar
secara langsung, tetapi masih hitam-putih. Hingga pada 1937 teknologi film
sudah mampu memproduksi film berwarna yang lebih menarik dan diikuti dengan
alur cerita yang mulai populer. Pada tahun1970-an, film sudah bisa direkam
dalam jumlah massal dengan menggunakan videotape yang kemudian dijual. Tahun
1980-an ditemukan teknologi laser disc, lalu VCD dan kemudian menyusul
teknologi DVD. Hingga saat ini digital movie yang lebih praktis banyak digemari
sehingga semakin menjadikan popularitas film meningkat dan film menjadi semakin
dekat dengan keserarian masyarakat modern.
Sumber :
https://id.wikipedia.org/wiki/Perkembangan_Film