1. Sejarah Teori Komputasi
Teori komputasi bisa dijadikan penciptaan sebuah model dari seluruh bidang ilmu komputer. Maka, matematika dan logika digunakan. Pada abad terakhir, teori komputasi dijadikan menjadi ilmu akademis disiplin yang terpisah dari matematika.Beberapa pioner atau ilmuwan terkenal dari teori komputasi adalah Ramon Llull, Alonzo Church, Kurt Gödel, Alan Turing, Stephen Kleene, Rózsa Péter, John von Neumann, dan Claude Shannon.
2. Pengertian Teori Komputasi
Teori komputasi adalah cabang ilmu komputer dan matematika yang membahas apakah dan bagaimanakah suatu masalah dapat dipecahkan pada model komputasi, menggunakan algoritma. Bidang ilmu ini terutama membahas hal terkait komputabilitas dan kompleksitas, dalam kaitannya dengan formalisme komputasi. Pada teori komputasi ini di bagi menjadi 3 cabang besar yaitu Teori Automata dan Bahasa Formal, Teori Komputabilitas, dan Teori Kompleksitas Komputasional. Dari ketiga cabang tersebut saling berkaitan dalam ilmu Teori Komputasi.
Teori Automata adalah teori mengenai mesin-mesin abstrak, dan berkaitan erat dengan teori bahasa formal. ada beberapa hal yang berkaitan dengan Otomata, yaitu Grammar. Grammar adalah bentuk abstrak yang dapat diterima (accept) untuk membangkitkan suatu kalimat otomata berdasarkan suatu aturan tertentu.
Jenis-jenis Automata:
Otomata Berhingga Deterministik (DFA - Deterministic Finite Automata) adalah sebuah otomata yang fungsi transisinya.Otomata berhingga non-deterministik (NFA - Nondeterministic Finite Automata) berbeda dengan DFA dalam hal fungsi transisiny.Otomata Pushdown adalah salah satu varian otomata dengan 7-tupel
.
Teori Komputabilitas berhubungan secara pokok dengan pertanyaan-pertanyaan dari batas cakupan pada dimana sebuah masalah itu dapat diselesaikan oleh sebuah komputer. Pernyataan bahwa permasalahan terbata-bata tak bisa diselesaikan oleh mesin Turing Adalah salah satu hasil terpenting pada teori komputabilitas, karena hal itu merupakan contoh dari permasalahan konkret yang sama-sama mudah untuk diformulasikan dan tak mungkin diselesaikan oleh mesin Turing.
- Teori Kompleksitas Komputasional
Teori kompleksitas komputasional berfokus pada klasifikasi masalah komputasi menurut penggunaan sumber dayanya, dan menghubungkan kelas-kelas ini satu sama lain. Masalah komputasi adalah tugas yang diselesaikan oleh komputer. Masalah komputasi diselesaikan dengan aplikasi mekanis dari langkah-langkah matematika, seperti algoritma. Suatu masalah dianggap sulit secara inheren jika solusinya membutuhkan sumber daya yang signifikan, apa pun algoritme yang digunakan. Teori memformalkan intuisi ini, dengan memperkenalkan model komputasi matematika untuk mempelajari masalah ini dan mengukur kompleksitas komputasinya , yaitu, jumlah sumber daya yang dibutuhkan untuk menyelesaikannya, seperti waktu dan penyimpanan. Ukuran lain dari kompleksitas juga digunakan, seperti jumlah komunikasi (digunakan dalam kompleksitas komunikasi ), jumlah gerbang di sirkuit (digunakan dalam kompleksitas sirkuit) dan jumlah prosesor (digunakan dalam komputasi paralel).
3. Implementasi Teori Komputasi di Bidang Ekonomi
Implementasi pada ilmu pengetahuan ekonomi adalah mempelajari agent-based computational modeling, computational econometrics dan statistika, komputasi keuangan, computational modeling of dynamic macroeconomic systems, pemrograman yang didesain khusus untuk komputasi ekonomi, dan pengembangan alat bantu dalam pendidikan komputasi ekonomi. Karena dibidang ekonomi pasti memiliki permasalahan yang harus dipecahkan oleh algoritma contohnya adalah memecahkan teori statistika untuk memecahkan permasalahan keuangan.
Contoh aplikasi yang menggunakan teori komputasi dengan adanya transaksi pembayaran secara online pada saat melakukan pembayaran terhadap barang/jasa yang akan dibeli. Pada jaman sekarang banyak sekali aplikasi sistem pembayaran secara online contohnya adalah Gopay yang dimiliki oleh Gojek, Shopeepay yang dimiliki oleh Shopee, dan yang lagi hype atau yang sering di gunakan pada jaman sekarang adalah pembayaran online QRIS
 |
Sumber : https://www.bi.go.id/QRIS |
Quick Response Code Indonesian Standard atau biasa disingkat QRIS (dibaca KRIS) adalah penyatuan berbagai macam QR dari berbagai Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) menggunakan QR Code. QRIS dikembangkan oleh industri sistem pembayaran bersama dengan Bank Indonesia agar proses transaksi dengan QR Code dapat lebih mudah, cepat, dan terjaga keamanannya. Para pengguna internet yang ingin melakukan transaksi online baik mengirim atau menerima uang, misalnya untuk membeli barang, membeli makanan dan minuman, mengirim donasi, dan lain-lain, biasanya menggunakan QRIS sebagai media transaksi karena lebih cepat, transaksi yang aman, dan mudah digunakan. QRIS ini juga sudah terintegrasi dengan semua metode pembayaran online di indonesia seperti Gopay, Dana, Shopeepay, OVO, dan semua mobile banking sudah tersedia fitur pembayaran melalui QR Code QRIS ini.
Dengan adanya komputer, segala urusan administrasi yang biasanya harus dilakukan secara manual dapat dipermudah dengan menggunakan komputer..Di bidang bisnis baik perdagangan barang maupun jasa komputer akan sangat penting untuk kegiatan transaksi baik rutin, periodik, maupun insidentil dan menyediakan informasi dengan cepat dan tepat.
Referensi :
- https://wblog.wiki/id/Computational_complexity_theory
- https://p2k.stekom.ac.id/ensiklopedia/Teori_otomata
- https://id.wikipedia.org/wiki/Teori_komputasi
- https://qris.id/homepage/
- https://www.bi.go.id/QRIS/default.aspx
Tidak ada komentar:
Posting Komentar